Aksi Balap Liar Ganggu Ketertiban
Serang Update – Aktivitas balap liar kembali marak di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang. Setiap malam, terutama pada akhir pekan, puluhan remaja terlihat memodifikasi sepeda motor mereka dan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Kondisi ini kerap menimbulkan suara bising, kemacetan, hingga membahayakan pengguna jalan lainnya.
Warga sekitar mengaku resah dengan fenomena tersebut. Selain mengganggu kenyamanan, aksi nekat itu berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal. “Kami sudah beberapa kali melapor ke pihak berwenang. Suara knalpot bising dan kerumunan mereka bikin tidur pun terganggu,” ungkap Sulaeman, salah satu warga setempat.
Laporan Warga Ditindaklanjuti Polisi
Menanggapi keresahan masyarakat, Polresta Serang Kota bergerak cepat dengan meningkatkan patroli di kawasan KP3B. Polisi menyebut aksi balap liar ini bukan hanya melanggar aturan lalu lintas, tetapi juga dapat dikenakan sanksi pidana apabila mengakibatkan korban jiwa maupun kerugian material.
Kapolresta Serang Kota menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan razia rutin untuk mencegah aksi serupa. “Kami akan tindak tegas para pelaku balap liar. Kendaraan yang terjaring akan langsung diamankan, dan pengendara diberikan sanksi sesuai aturan,” tegasnya.
Baca Juga : 2 Joki Balap Liar di Serang Ditangkap, Disanksi Kurungan 7 Hari
Bahaya Balap Liar
Balap liar bukan sekadar hobi, tetapi kegiatan berisiko tinggi. Selain mengancam keselamatan pelaku sendiri, pengguna jalan lain juga rentan menjadi korban. Data kecelakaan lalu lintas di Serang menunjukkan bahwa perilaku ugal-ugalan di jalan menjadi salah satu penyumbang angka kecelakaan terbesar di wilayah ini.
Pakar transportasi menilai bahwa fenomena ini muncul akibat kurangnya wadah resmi bagi anak muda untuk menyalurkan minat di bidang otomotif. “Kalau ada sirkuit khusus atau event legal, mereka bisa menyalurkan bakatnya tanpa membahayakan orang lain,” ujarnya.
Harapan Warga
Masyarakat berharap aparat penegak hukum tidak hanya melakukan razia sesaat, tetapi juga menindaklanjuti dengan solusi jangka panjang. Beberapa warga bahkan menyarankan adanya program pembinaan dan sosialisasi di kalangan remaja untuk menekan aksi balap liar.
“Kalau hanya dibubarkan, mereka akan muncul lagi. Harus ada pendekatan yang lebih menyentuh agar anak-anak muda ini paham bahaya dan risikonya,” tambah seorang tokoh masyarakat.
