Serang – Permintaan Maaf Erick Langkah Timnas Indonesia terhenti di kualifikasi Piala Dunia 2026. Meskipun sempat menunjukkan performa menjanjikan, Garuda harus mengakui keunggulan lawan dan gagal melaju ke babak berikutnya. Kegagalan ini langsung memantik reaksi publik, tak terkecuali dari para pemimpin yang pernah menyuarakan dukungan penuh terhadap kebangkitan sepak bola nasional.
Salah satunya adalah Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, yang langsung menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Menariknya, salah satu pihak yang ia tuju dalam permintaan maaf tersebut adalah Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Permintaan Maaf yang Penuh Makna
Dalam pernyataan resminya usai laga terakhir Indonesia, Erick Thohir mengungkapkan:
“Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, termasuk Pak Prabowo yang sejak awal punya harapan besar terhadap sepak bola kita.”

Baca Juga : DPRD Kota Serang Inisiasi Raperda Soal Sanitasi dan Izin Usaha
Pernyataan itu bukan sekadar formalitas. Erick dan Prabowo dikenal memiliki kedekatan dalam visi besar membangun olahraga nasional. Bahkan, saat kampanye Pilpres, Prabowo sempat menyinggung pentingnya membawa sepak bola Indonesia ke level dunia, termasuk mimpi tampil di Piala Dunia.
Maka ketika mimpi itu belum tercapai, Erick merasa perlu memberi klarifikasi dan menegaskan komitmennya untuk terus membangun pondasi kuat.
Sepak Bola dan Politik: Harapan yang Saling Bertaut
Sepak bola, di Indonesia, bukan lagi hanya urusan lapangan. Ia telah menjadi arena harapan nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan infrastruktur, naturalisasi pemain, dan investasi usia muda digencarkan. Banyak dari itu muncul karena dukungan politik yang besar—termasuk dari Prabowo.
Permintaan maaf Erick kepada Prabowo tak bisa dibaca sekadar sebagai laporan bawahan ke atasan. Ini adalah simbol bahwa janji-janji pembangunan sepak bola menjadi bagian dari proyek kebangsaan.
Apa Selanjutnya? Erick Tak Menyerah
Kegagalan ke Piala Dunia tak menghentikan langkah PSSI. Erick menegaskan bahwa fondasi sedang dibangun: dari liga yang makin tertata, pembinaan usia dini, hingga kerja sama internasional.
“Proses ini panjang. Kita belum sampai, tapi kita sedang di jalur yang benar,” ucap Erick.
Diharapkan, di era pemerintahan Prabowo nanti, sinergi antara pemerintah dan federasi bisa semakin kuat. Erick, yang juga Menteri BUMN, diyakini tetap punya peran strategis dalam pembangunan olahraga nasional.
Penutup: Maaf Hari Ini, Janji untuk Esok
Dalam sepak bola, kekalahan adalah hal biasa. Tapi ketika pemimpin berani minta maaf—bukan menyalahkan—itu menunjukkan kedewasaan dalam membangun sistem.
Permintaan maaf Erick Thohir kepada Prabowo bukan tanda menyerah. Justru ini pengingat, bahwa harapan Indonesia ke Piala Dunia bukan mimpi satu malam. Tapi mimpi kolektif yang butuh komitmen jangka panjang.

















