Indosat Indosat Indosat

CEO Microsoft Naik Gaji Jadi Rp 1,6 T di Tengah Badai PHK

Indosat

Serang – CEO Microsoft Naik Di saat ribuan karyawan Microsoft kehilangan pekerjaan akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) global, CEO Microsoft Satya Nadella justru dikabarkan mengalami kenaikan gaji fantastis. Total kompensasinya kini mencapai sekitar Rp 1,6 triliun per tahun, memicu perdebatan publik dan kecaman dari sejumlah pihak.


Di Tengah PHK, Bos Justru Naik Gaji

CEO Microsoft Naik
CEO Microsoft Naik

Baca Juga : Warga Usul Pelebaran Jalan di Serang: Kawasan Industri tapi Jalannya Sempit

Indosat

Microsoft seperti banyak raksasa teknologi lain, telah melakukan ribuan PHK sepanjang tahun ini. Langkah efisiensi ini disebut perlu untuk menyesuaikan struktur bisnis pascapandemi dan mengalihkan fokus ke pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Namun di sisi lain, laporan tahunan perusahaan justru menunjukkan bahwa penghasilan Satya Nadella naik signifikan dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini berasal dari kombinasi gaji pokok, bonus kinerja, serta saham perusahaan.

Kabar ini langsung menimbulkan gelombang kritik — bukan hanya dari publik, tapi juga dari sebagian analis ekonomi yang menilai langkah tersebut “tidak sensitif” terhadap kondisi karyawan.


Publik Menilai: “Ini Ironi Digital”

Media sosial pun ramai dengan komentar pedas. Banyak yang menilai kenaikan gaji bos Microsoft menjadi simbol ketimpangan yang semakin lebar di industri teknologi.

“Karyawan dipangkas demi efisiensi, tapi CEO justru panen bonus. Dunia memang aneh,” tulis seorang pengguna X (Twitter).

“Kalau benar Microsoft ingin fokus pada masa depan AI, seharusnya masa depan manusianya juga dijaga,” tambah netizen lainnya.


Alasan di Balik Kenaikan Gaji

Pihak Microsoft menyatakan bahwa kenaikan gaji Nadella berdasarkan kinerja luar biasa dalam mendorong transformasi digital dan pertumbuhan bisnis cloud serta AI. Di bawah kepemimpinannya, Microsoft mencatat peningkatan nilai pasar yang signifikan dan memperkuat posisi sebagai salah satu perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia.

Dengan kata lain, perusahaan menilai kompensasi tersebut “sebanding dengan tanggung jawab dan pencapaian CEO.”


Potret Ketimpangan di Dunia Teknologi

Fenomena ini bukan hanya terjadi di Microsoft. Di berbagai perusahaan besar lain seperti Amazon, Meta, dan Google, situasi serupa juga terjadi: para eksekutif menerima bonus besar sementara karyawan di lapangan terkena PHK massal.

Para pengamat menilai, ini menjadi sinyal bahwa dunia teknologi modern sedang menghadapi paradoks: antara efisiensi bisnis dan nilai kemanusiaan.


Penutup

Kenaikan gaji Satya Nadella hingga Rp 1,6 triliun di tengah badai PHK menyoroti dilema moral di dunia korporasi global. Microsoft mungkin sedang memacu inovasi lewat kecerdasan buatan, tapi publik bertanya — apakah kecerdasan emosional dan sosial juga ikut berkembang di ruang direksi?

Indosat