Dior Dior Dior

Zohran Mamdani Menang Pemilu, Islamofobia Meledak di AS: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Dior

Zohran Mamdani Menang Pemilu, Islamofobia Meledak di AS: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York: Aku Akan Menangkap  Netanyahu Kalau Datang
Zohran Mamdani Menang Pemilu, Islamofobia Meledak di AS

Media Berita Kota Kediri – Kemenangan Zohran Mamdani dalam pemilihan pendahuluan Wali Kota New York City menuai reaksi keras. Alih-alih disambut dengan semangat demokrasi, Mamdani justru menjadi sasaran gelombang Islamofobia yang memburuk dalam 24 jam pasca pengumuman kemenangan.

Menurut data CAIR Action, tercatat 127 insiden ujaran kebencian menyasar langsung Mamdani, lima kali lipat dari rata-rata harian sebelumnya. Tak hanya itu, lebih dari 6.200 unggahan bernuansa Islamofobia bermunculan di media sosial, khususnya di platform X, dengan 62% di antaranya menargetkan pribadi Mamdani.

Dior

🔍 Siapa Zohran Mamdani dan Mengapa Ia Jadi Sasaran?

Zohran Mamdani adalah politikus muslim, kelahiran Uganda, warga negara AS sejak 2018, dan dikenal sebagai pendukung Palestina. Ia juga seorang sosialis progresif yang berhasil mengalahkan Andrew Cuomo—mantan gubernur kuat yang didukung kelompok pelobi pro-Israel, AIPAC.

Pernyataannya yang menolak menjadikan Israel sebagai destinasi kunjungan luar negeri pertama bila terpilih, memicu kontroversi besar. Ia memilih untuk tetap di New York dan melayani warga—jawaban yang menuai pujian sekaligus kecaman.


⚠️ Ledakan Islamofobia: Dari Ujaran Kebencian hingga Ancaman Kekerasan

Serangan terhadap Mamdani tidak sekadar kritik politik. Ia disamakan dengan pelaku tragedi 11 September, dan meme bernada rasis seperti Patung Liberty dalam burka menyebar luas. Anggota Kongres Partai Republik bahkan menyerukan pencabutan kewarganegaraannya.

Mantan Presiden Donald Trump pun tak tinggal diam. Ia menyebut Mamdani sebagai “calon komunis” dan menyebut para pendukungnya sebagai ancaman terhadap Amerika.


📌 Apa Itu Islamofobia dan Mengapa Mudah Menyebar?

Islamofobia adalah prasangka, ketakutan, atau kebencian terhadap Islam dan umat Muslim. Ciri-cirinya:

  • Stereotipe negatif (misalnya, muslim = teroris)

  • Diskriminasi di tempat kerja, sekolah, hingga hukum

  • Pelecehan terhadap identitas (jilbab, nama Arab)

  • Ujaran kebencian di media & politik

Media sosial dan algoritma platform digital memperparah penyebaran ujaran kebencian, karena konten negatif lebih cepat viral. Minimnya sanksi hukum terhadap pelaku membuat Islamofobia terus berkembang di ruang publik.


🤝 Solidaritas Warga Multietnis dan Harapan Baru

Di tengah badai kebencian, muncul pula gelombang dukungan dari warga multietnis dan organisasi sipil. Mereka mengecam keras serangan terhadap Mamdani dan menyebutnya sebagai simbol perubahan dan keberagaman.

Kemenangan Mamdani menjadi pembuktian bahwa politik identitas berbasis kebencian mulai ditinggalkan, terutama di kota seinklusif New York.

Baca Juga : Zohran Mamdani Dapat Ancaman Pembunuhan dari Kelompok Islamofobia AS


🗳️ Apakah Mamdani Akan Mundur?

Meskipun menghadapi intimidasi dan ancaman, Mamdani tetap maju. Ia akan bertarung dalam pemilihan umum melawan kandidat dari Partai Republik dan independen. Banyak analis menilai serangan Islamofobia justru menjadi bumerang, meningkatkan popularitas Mamdani dan mendorong pemilih muda dan progresif

Dior